Senin 15 Jun 2015 14:45 WIB

NasDem Tolak Dana Aspirasi DPR

Rep: c23/ Red: Hazliansyah
Pengurus DPP Partai Nasdem.
Foto: Republika/Wihdan
Pengurus DPP Partai Nasdem.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Fraksi Partai NasDem di DPR Supiadin Aries Saputra menyatakan pihaknya menolak program aspirasi pembangunan dana daerah  pemilihan (dapil) DPR RI. Penerapan program tersebut berpotensi menimbulkan peluang terjadinya penyelewengan anggaran.

"Fraksi Partai NasDem menolak dilanjutkannya program aspirasi pembangunan daerah pemilihan yang tidak memiliki dasar yang kuat," kata Supiadin, Senin (15/6).

Supiadin menilai program dana aspirasi tidak memberikan aspek keadilan dan pemerataan. 

"Karena tidak seimbangnya jumlah perolehan dana (dari program pembangunan dapil) dengan mempertimbangkan perbedaan signifikan dari jumlah anggota dewan pada masing-masing fraksi di DPR," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, dana tersebut akan menimbulkan kesenjangan bagi daerah-daerah yang anggota dapilnya lebih sedikit, seperti daerah pulau Jawa dengan luar Jawa. Karenanya, Supriyadin menegaskan kebijakan dana aspirasi tidak sejalan dengan prinsip pemerataan pembangunan wilayah dan kawasan yang adil dan merata.

Seperti diketahui, DPR kembali mengajukan dana aspirasi senilai Rp 11,2 triliun, dengan masing-masing anggota DPR mendapatkan Rp 20 miliar. 

Dana ini juga akan diajukan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Sebelumnya, pada 2009, dana aspirasi juga sempat diajukan oleh DPR, namun ditolak oleh mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement