REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang tentara Korea Utara yang masih belia berjalan menyeberangi wilayah perbatasan yang dijaga militer dengan ketat, Senin (15/6).
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan tentara tersebut membelot ke Korea Selatan. Setiap tahun, ribuan pembelot dari Korea Utara menuju Selatan.
Kebanyakan masuk melalui Cina dan sangat langka yang menyeberangi perbatasan penuh ranjau di Kawasan Demilitarisasi (DMZ). Penyeberangan serupa ini terakhir terjadi pada 2012.
Tentara itu mendekati pos perbatasan Selatan, yang terpencil di Gangwon, Provinsi Hwacheon di tengah semenanjung pada Senin sekitar pukul 08.00 waktu setempat, kata petugas Kementerian Pertahanan.
Tidak terjadi tembak-menembak atau tembakan peringatan karena tentara itu dengan nyata menunjukkan keinginannya menyeberang. Saat ini, tentara itu dalam pemeriksaan. DMZ merupakan perbatasan yang membentang sejauh empat kilometer, dijaga dengan ketat, penuh ranjau darat serta kawat berduri.
Terdapat pesawat telepon di sisi Korea Selatan sehingga para pembelot dari Utara bisa menggunakannya untuk meminta bantuan. Kantor berita Korsel, Yonhap melaporkan tentara Utara telah meletakkan ranjau darat di wilayah perbatasannya tahun ini untuk mencegah para pembelot.