REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Rumah ibu angkat Engelina, Margriet Christina Megawe di Jalan Garuda Kelurahan Labuh Baru Timur, Pekanbaru, Riau dihargai Rp3,7 miliar. Berdasarkan pantauan di lokasi, Senin (15/6), pada rumah bewarna abu-abu yang berukuran cukup besar tersebut terpampang pemberitahuan dalam spanduk berukuran tiga kali satu meter yang bertuliskan rumah ini dijual lengkap dengan nomor telepon.
Saat dihubungi, terdengar suara wanita yang menjelaskan rumah tersebut adalah milik Margriet. "Benar, rumah itu milik Margriet dan dijual seharga Rp 3,7 miliar," katanya. Wanita yang menjawab telepon yang tidak bersedia menyebutkan namanya tersebut juga menjelaskan bahwa rumah itu berukuran 1.680 meter persegi.
Saat ditelusuri, rumah tersebut terbilang cukup mewah namun kondisinya tampak tidak terawat dan sepintas tampak menyeramkan. Pada bagian halaman rumah ditumbuhi gulma dengan atap yang mulai berkarat.
Rumah tersebut terdiri dari beberapa bangunan dengan rincian terdapat sebuah bangunan utama dan sebuah bangunan berlantai dua pada bagian belakang namun masih terhubung dengan bangunan utama.
Rumah yang memiliki halaman cukup luas tersebut ditumbuhi pepohonan seperti pohon kelapa, pisang dan pohon rambutan serta sejumlah pohon yang tidak lazim, namun karena tidak pernah dibersihkan, daun-daun tampak berserakan diareal halaman rumah.
Sementara itu, dari sekitar rumah tampak jelas kayu perabotan yang berserakan. Dari pengamatan Antara pada siang hari, dibelakang rumah tersebut terdapat jemuran baju dan tergantung sejumlah pakaian yang masih tergantung.
Sementara itu, pada malam hari terdapat dua unit motor yang terparkir di halaman rumah bagian belakang, namun saat disapa tidak ada yang bersedia keluar dari rumah. Menurut salah seorang tetangga Margriet, Dementria rumah tersebut ditinggali oleh Margriet dan suaminya selama 18 tahun. "Saat itu dia pernah membawa Angeline, umurnya mungkin masih beberapa bulan," katanya.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa Margriet tinggal di Pekanbaru pada saat itu karena suaminya bekerja di perusahaan minyak dan gas internasional, Chevron di Pekanbaru.