REPUBLIKA.CO.ID, N'DJAMENA -- Pembom bunuh diri dengan sepeda motor secara bersamaan menyerang dua bangunan termasuk akademi kepolisian nasional di ibukota Chad, Senin (15/6). Insiden tersebut sedikitnya menewaskan 23 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya.
Hingga saat ini tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu. Namun kecurigaan jatuh pada Boko Haram. Kelompok tersebut berbasis di negara tetangga Nigeria yang sudah menyerang desa Chad sepanjang danau di perbatasan kedua negara.
Chad telah menjadi sekutu militer besar dalam memerangi kelompok pemberontak. Bahkan, pemimpin Boko Haram secara terbuka mengancam melakukan pembalasan kepada Presiden Chad.
Pemimpin Boko Haram yang kembali pada Februari telah mengejek Presiden Chad setelah ia memberikan kontribusi kekuatan untuk meredam kelompok ekstrimis secara regional.