Selasa 16 Jun 2015 01:27 WIB

Transaksi Elektronik Wisata Halal Masih Rendah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Membayar dengan kartu kredit/ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Membayar dengan kartu kredit/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dibanding konvensional, transaksi elektronik syariah untuk pariwisata halal masih rendah.

Head of Cards and Merchant Business CIMB Niaga Bambang Karsono Adi mengatakan, pariwisata halal kini sudah banyak didukung fasilitas memadai. Sayang, Indonesia masih sering jadi pasar.

Harusnya, kata Bambang tidak begitu. Sebab pasar Indonesia luas dan butuh pengembangan agar sektor pariwisata halal mudah dimasuki semua jenis usaha. ''Transaksi elektronik syariah di sektor pariwiata halal diharapkan bisa mendorong ekonomi syariah, terutama keuangan syariah,'' ungkap Bambang dalam Halal Travel Talk CIMB Niaga Syariah, Senin (15/6).

Populasi Muslim Indonesia adalah yang terbesar secara global, ada kesempatan untuk mengembangkan sektor keuangan syariah dan gaya hidup halal. Ia menyebut sejak saat ini pemegang kartu kredit CIMB Niaga Syariah sudah 150 ribu orang dengan total nilai transaksi rata-rata per tahun Rp 50 miliarhingga Rp 70 miliar.

Namun, transaksi untuk wisata masih empat hingga lima persen saja. Padahal transaksi kartu kredit konvensional bisa mencapai 14 persen.

Sebagai nilai lebih, setiap transaksi elektronik yang dilakukan pemegang kartu kredit CIMB Niaga Syariah akan bernilai poin yang dikumpulkan dan dikonversi menjadi dana kebajikan.

Untuk memfasilitasi peningkatan transaksi elektronik di sektor pariwisata halal, kata Vice President Business Development MasterCard Indonesia Tommy Singgih, MasterCard memiliki laman yang memuat toko-toko berstandar halal di Indonesia, Malaysia, dan Thailand termasuk hotel, restoran, toko kerudung dan lain-lain.

Untuk meningkatkan pengguna kartu, harus ada nilai tambah, termasuk sedekah. Pengembangan kartu kredit untuk tujuan wisata halal juga disesuaikan segmennya. Tommy mencontohkan umrah dan haji ke Tanah Suci yang merupakan kebutuhan utama bagi Muslim sehingga ada kartu haji dan umrah.

Apalagi, Indonesia adalah penyumbang jamaah haji dan umrah terbesar. Untuk umrah dan haji, MasterCards sedang bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk  mengembangkan infrastruktur kemudahan pembayaran elektronik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement