Selasa 16 Jun 2015 06:14 WIB

Masyarakat Indonesia Diminta Tingkatkan Konsumsi Ikan

Rep: C72/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak makan ikan
Foto: Amin Madani/Republika
Anak makan ikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masyarakat Indonesia masih terpaku pada dua jenis daging yakni daging ayam dan daging sapi. Tak heran jika tingkat konsumsi ikan di negara maritim ini masih terbilang rendah.

Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria mengatakan, masyarakat Indonesia harus meningkatkan konsumsi ikan. “Konsumsi ikan masyarakat Indonesia adalah 35 kilogram per kapita,” katanya dalam diskusi Pangan Kita bertema "Menata Kelembagaan Pangan" di Cikini, Jakarta Pusat pada Senin (15/6).

Menurutnya, Jepang memilki konsumsi ikan sebesar 50 kilogram per kapita. Peningkatan konsumsi ikan memiliki dampak positif baik bagi nelayan maupun bagi masyarakat yang mengonsumsinya.

Oleh karena itu, ia menilai Indonesia juga membutuhkan lembaga yang fokus dalam bidang pemberdayaan nelayan serta peningkatan konsumsi ikan. “Salah satu persoalan dalam perikanan adalah kebutuhan akan cold storage. Hal ini harus segera dipenuhi demi kesejahteraan nelayan dan kecerdasan anak bangsa,” ujar Arif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement