REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ia mewarnai sejarah Islam dengan sikapnya yang jujur dan sederhana, tapi penuh harga diri. Ia sahabat revolusioner, yang seolah-olah sengaja diciptakan untuk melawan kebatilan di manapun ia berada.
Sahabat mulia itu bernama asli Jundub ibn Janadah, lebih dikenal dengan Abu Dzar Al Ghiffari. Rasullullah tahu benar siapa kabilah Ghiffar, tempat ia berasal. Ghifar adalah suatu kabilah yang tak tertandingi dalam hal merampok. Celakalah orang yang yang tersesat dan berjumpa dengan bani Ghifar di waktu malam.
Sesungguhnya Allah memberi hidayah kepada siapa yang Ia kehendaki. Abu Dzar termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam. Tak berapa lama kemudian, ia datang lagi ke Makkah membawa seluruh kabilah Ghiffar dalam keadaan Muslim.
Masa demi masa berlalu, tapi manusia terus mengulang sabda Rasulullah tentang Abu Dzar, “Tidak ada lagi di muka bumi dan di bawah naungan langit, orang yang lebih jujur perkataannya selain Abu Dzar.”