REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Putri kedua Margriet Christina Megawe, Christina Telly Scarborough, datang ke Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Bali untuk membesuk ibunya. Christina datang menggunakan kaus putih merah dan celana jins biru mengendarai Toyota Avanza dengan pelat nomor DK1810AG. Dia juga membawa sesuatu di dalam kantong plastik berwarna putih.
Hanya 30 menit diberikan kesempatan berkunjung, sekitar pukul 11.20 WITA, putri ketiga dari Douglas Bruce Scarborough itu langsung meninggalkan lokasi tanpa bersedia diwawancara awak media. Dia terlihat menangis dan langsung masuk ke mobil dengan cepat. "Maaf ya, no comment," katanya.
Christina adalah anak perempuan dari pernikahan kedua Margriet dengan pria berkebangsaan Amerika bernama Douglas Bruce Scarborough yang meninggal karena sakit di Singapura pada 2008 lalu. Sebelum menikahi Margriet, Douglas sudah pernah menikah dan mempunyai dua orang putri, yaitu Sarah dan Laura Scarborough.
Saat ini Margriet ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan penelantaran anak angkatnya, Engeline Margriet Megawe (Angeline), semasa hidupnya. Sejauh ini polisi baru menetapkan satu tersangka dalam kasus pembunuhan Angeline, yaitu Agus Tai Hamdamai, mantan pembantu rumah tangga yang dipekerjakan Margriet.
Saat ini polisi masih meneruskan penyelidikan untuk mengumpulkan lebih banyak bukti, termasuk menanyai seorang pria berinisial AA yang diduga mengenal dekat Agus, tersangka pembunuh Angeline dan mengetahui peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hery Wiyanto, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan menggunakan alat tes kebohongan (lie detector) terhadap AA. Alat tersebut mengindikasikan bahwa beberapa jawaban AA berbohong.
"Ada beberapa pertanyaan yang jawabannya bohong. Kami akan selidiki lebih lanjut," kata Hery.
Meski demikian, Polda Bali belum bisa memaparkan secara gamblang hasil uji tersebut karena masih dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan. AA saat ini belum bisa ditahan sebab statusnya masih sebagai saksi.