REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Provinsi Bali I Made Mangku Pastika mengajak seluruh masyarakat agar memetik pelajaran dari kasus Engeline Margriet Megawe (Angeline) yang menjadi korban pembunuhan bekas pembantu rumah tangganya. Engeline juga menjadi korban penelantaran anak oleh ibu angkatnya Margriet Christina Megawe.
"Calon orang tua harus matang secara mental dan ekonomi sebelum memutuskan memiliki anak. Anak adalah titipan Tuhan yang harus dijaga, dipelihara, dan diberikan pendidikan terbaik," ujar Pastika di Denpasar, Selasa (16/6).
Menurut Pastika, orang tua perlu mengajak anaknya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Orang tua yang menelantarkan anaknya bukan hanya menanggung dosa, tapi juga bisa dikenakan sanksi.
Pastika juga mengajak masyarakat sekitar untuk lebih peka dan berani melaporkan segala bentuk kasus terkait penelantaran anak di lingkungan mereka. Anak harus tumbuh dengan baik. Jika tidak, maka itu dipastikan kesalahan ada di tangan orang tuanya.
Sejauh ini polisi masih menetapkan Agus Tai Hamdamai sebagai tersangka yang terlibat dalam pembunuhan bocah malang berusia delapan tahun itu.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Nengah Sadiartha mengatakan Agus secara mental dihantui rasa bersalah yang dalam. "Dia bahkan minta didatangkan pendeta supaya tenang," kata Sadiartha.
Sadiartha mengatakan Agus ingin menyampaikan pengakuan dosa. Dia mengaku sering dihantui perasaan bersalah karena membunuh anak yang tak berdosa. Saat ini, Agus dan ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Bali.