Selasa 16 Jun 2015 15:18 WIB

Separuh Lulusan SMA di Sukabumi tak Lanjut Kuliah

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
 Sejumlah siswa SMA swasta merayakan kelulusan dengan berfoto bersama di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Selasa (20/5).   (Antara/Noveradika)
Sejumlah siswa SMA swasta merayakan kelulusan dengan berfoto bersama di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Selasa (20/5). (Antara/Noveradika)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 50 persen lulusan sekolah menengah atas (SMA) di Kota Sukabumi tidak melanjutkan ke perguruan tinggi (PT). Keberadaan mereka dinilai masih abu-abu antara menjadi pengangguran atau bekerja dengan orangtua.

"Jumlah lulusan SMA/SMK sebanyak 6.500 orang," ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz, Selasa (16/6).

Dari jumlah tersebut sekitar 40 persen hingga 50 persen tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena berbagai alasan. Muraz mengatakan, sebagian besar yang tidak melanjutkan pendidikan adalah lulusan SMA. Sementara lulusan SMK sekitar 90 persen langsung diterima bekerja di sejumlah perusahaan.

Menurut Muraz, lulusan yang tidak meneruskan pendidikan ada yang menjadi pengangguran maupun bekerja membantu orangtuanya. Namun, pemkot belum bisa merinci berapa persen lulusan yang menjadi pengangguran maupun membantu orangtua. Meskipun demikian ungkap Muraz, pemkot berharap bagi para lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan bisa terserap dalam dunia kerja. Hal ini dikarenakan setiap tahunnya pemkot menargetkan penyerapan tenaga kerja minimal sebanyak 5.000 orang per tahun.

Pada 2014 lalu contohnya terserap sebanyak 5.748 tenaga kerja ke sejumlah bidang pekerjaan. Diharapkan, ke depan penyerapan tenaga kerja ke sejumlah sektor dapat ditingkatkan termasuk dengan mengambil dari lulusan SMA/SMK.Pemkot sambung Muraz, mendorong penyelenggaraan bursa kerja untuk memfasilitasi antara pencari kerja dengan perusahaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement