Selasa 16 Jun 2015 17:37 WIB

Perundingan Kubu Ical-Agung Harus Hasilkan Kesepakatan yang Substansial

Rep: C93/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) menyambut kedatangan Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso (kedua kanan) dalam pembukaan Rapimnas ke VIII Golkar di Jakarta, Jumat (12/6).(Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara Foto/Sigid Kurniawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) menyambut kedatangan Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso (kedua kanan) dalam pembukaan Rapimnas ke VIII Golkar di Jakarta, Jumat (12/6).(Antara Foto/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Poros Muda Partai Golkar, Andi Sinulingga, menilai tidak ada sesuatu yang substansial diputuskan dalam perudingan antar kubu Aburizal Bakriel (Ical) dan kubu Agung Laksono.

Andi mengatakan kedua kubu hanya berputar-putar soal semangat yang sama untuk menyukseskan Pilkada, bahkan menghindari hal-hal yang justru mengarah pada pintu utama jalan keluar.

Menurutnya, harus ada kesepakatan krusial yang disepakati kedua kubu. Kesepakatan tersebut meliputi siapa yg akan memimpin Tim penjaringan pilkada, apakah dari kubu Aburizal Bakrie atau dari kubu Agung Laksono.

"Selain itu, sulit di satukan siapa yang akan menandatangani surat dalam Pilkada, apakah kubu Ical atau kubu AL. Atau di cross kalau Ical sebagai Ketum maka Zainuddin Amali yg tanda tangan, begitu juga sebaliknya jika AL sebagai ke ketum dan Idrus Marham yang menandatangani," katanya kepada Republika, Selasa (16/6).

Andi melanjutkam, meski dua hal tersebut dapat sepakati, tidak akan cukup waktu bagi Golkar untuk maksimal dalam proses penjaringan maupun pemenangan calon-calon kepada daerah yang di usung.

Ia pun mempertanyakan kapan Golkar akan melakukan survey potensi calon?, siapa yang akan membiayai survey tersebut, bagaimana teknis penentuan calon jika masing-masing kubu punya calon dan ngotot dengan calonnya masing-masing?.

"Waktu yg tersedia hanya 40 hari kedepan belum di potong 5 hari sebelum dan 5 hari setelah lebaran," ujarnya.

Meski demikian, Poros muda Golkar tetap memberikan apresiasi terhadap pertemuan tim kedua kubu kemarin. Namun, Poros muda Partai Golkar tidak melihat ada hal substansial yang produktif bagi Golkar berkaitan dengan tim pemenangan Pilkada serentak yang akan datang.

Poros muda berpendapat, Golkar tidak perlu membuang-buang waktu lagi dan segera Islah. Menurutnya, ARB dan Idrus Marham harus duduk dengan Agung Laksono dan Zainuddin Amali secara langsung dan segera memutuskan kesepakatan untuk sukses pilkada tersebut.

"Di perlukan kebesaran jiwa dari mereka-mereka yang kami sebutkan tadi. Kebesaran jiwa untuk kepentingan banyak orang," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement