Selasa 16 Jun 2015 18:05 WIB

Sembako Naik, Mentan: Itu THR Bagi Petani

Red: M Akbar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta masyarakat memaklumi kenaikan harga sejumlah komoditas pangan yang terjadi saat ini supaya kalangan petani bisa menikmati produksinya.

"Kalau naiknya satu atau dua persen biarkan petani seluruh Indonesia menikmati, itu THR bagi mereka. Asal jangan terlalu tinggi (naiknya)," kata Menteri Andi ketika ditemui usai mengikuti rakor serapan gabah dan padi di Jakarta, Selasa (16/6).

Selanjutnya, ia menilai jika terjadi kenaikan harga komoditas pangan pada tingkat yang aman (sekitar 1-2 persen) sebaiknya tidak diatasi dengan impor karena akan merusak kesejahteraan ekonomi petani Indonesia.

Dengan impor, tuturnya, yang akan disejahterakan dan diuntungkan ialah petani dari negara lain, sedangkan petani dalam negeri akan mengalami kondisi ekonomi yang serba sulit.

"Saya yakin bapak ibu, pemerintah pun tidak ingin impor. Tentu kita tidak sudi memperkuat petani negara lain, kita harus perkuat petani kita sendiri. Kalau naik sedikit jangan berpikir harus impor," kata Menteri Andi menegaskan.

Dia pun menambahkan bahwa opsi impor akan menjadi pilihan paling terakhir untuk menyiasati kenaikan harga bahan pangan jika melonjak di luar kendali pemerintah.

Dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait di dalam negeri untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan yang sedang terjadi.

"Ke depan, kami bekerja sama dengan Bulog, Kementerian Koperasi, dan Kementerian Perdagangan akan membangun pasar murah di setiap titik yang harganya selalu bergejolak," kata Menteri Andi.

Dari rencana yang disebutkan itu, ia memaparkan untuk pengadaan lokasi atau lahan ialah peran Kementerian Koperasi dan UKM, penyiapan komoditas oleh Kementerian Pertanian, dan pembelian komoditas akan dilakukan oleh Bulog.

Selain itu, pihaknya akan menyelenggarakan operasi pasar menjelang bulan Ramadhan pada 12 pasar ritel seperti Pasar Kramat Jati, Jatinegara, Klender, Rawasari, Cikini, Palmerah, Pasar Minggu, Kebayoran Lama, Kampung Bahari, Kalibaru Grogol, dan di Depok.

Ia menjelaskan bahwa pemilihan lokasi tersebut dikhususkan pada pasar yang diperkirakan akan mengalami kenaikan harga secara signifikan hingga usai Lebaran.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement