REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Manuel Valls menegaskan tidak ada hubungan antara gerakan ekstremisme dan Islam. Dia mengatakan hal itu saat membuka konferensi yang bertujuan meningkatkan hubungan dengan komunitas Muslim Prancis.
"Kita harus mengatakan semua ini (ekstremisme) bukan Islam," kata Valls dalam pidatonya, dilansir dari Arab News, Selasa (16/6).
Valls menyatakan hal tersebut di depan 120 hingga 150 pemimpin Muslim serta pejabat tinggi pemerintah dan menteri. Dalam pertemuan tersebut juga dibicarakan terkait citra Islam di media dan pembangunan masjid baru.
Ada sekitar 2.500 masjid di Prancis dan 300 masjid sedang dibangun. Namun pembangunan masjid terkadang mendapatkan perlawanan sengit dari warga setempat.
Dalam satu kasus, Wali Kota Paris Mantes-la-Ville, yang juga merupakan anggota partai partai Front Nasional Prancis, telah berulang kali menghentikan proyek untuk mengubah sebuah situs milik kota menjadi sebuah masjid.