REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Gonjang ganjing kepengurusan Partai Golkar di tingkat pusat, dipastikan tak memengaruhi pencalonan bupati dan wakil bupati dari partai belambang pohon beringin ini untuk memenangkan pilkada bupati/wali kota di Jabar. Sejumlah strategi pun sudah dipersiapkan Partai Golkar untuk ‘bertarung’ memperebutkan posisi bupati/wali kota, termasuk berkoalisi dengan partai lainnya.
Ketua DPD Partai Golkar Jabar Irianto MS Syafiuddin mengatakan, Golkar sudah mempersiapkan kader-kadernya untuk maju dalam pilkda di delapan daerah kabupaten/kota. Selain masuk melalui jalur independen, kata dia, Partai Golkar pun sudah mempesiapkan calonnya melalui mekanisme partai.
“Kemarin yang melalui jalur independen, kita sudah mendaftarkan. Ada di Indramayu dan juga Kabupaten Bandung,” katanya, Rabu (17/6) Sementara untuk calon yang masuk dengan menggunakan jalur partai, masih memiliki waktu sekitar sebulan sambil menunggu keputusan dari pusat.
Dikatakan Yance panggilan akrab Irianto MS Syafiuddin, dengan mendaftarkan diri baik melalui jalur independen maupun partai, maka diharapkan ada calon dari Golkar yang menjadi pemimpin atau wakil di kedelapan daerah pemilihan tersebut. “Kita berharap semua daerah pemilihan itu ada kader Golkar yang menjadi bupati/wali kota atau pun wakilnya,” katanya.
Maka, kata Yance, guna meraih kursi bupati/wali kota atau pun wakilnya itu, pihaknya siap berkoalisi dengan partai pendukung lainnya. Hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan lobi-lobi politik dengan sejumlah partai.
Koalisi itu di antaranya dibangun bersama PDIP untuk Pilkada Pangandaran, Kabupaten Bandung dan juga Indramayu. Sedangakan koalisi dengan Partai Demokrat di antaranya dibangun untuk pemenangan Pilkada Cianjur, Karawang, dan Sukabumi. “Namun, koalisi ini masih terus disempurnakan,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu calon yang bakal diusung oleh Partai Golkar adalah Hj Anna Sophanah untuk Pilkada Indramayu. Di internal DPD Partai Golkar Indramayu, calon incumbent ini sudah meraih ‘tiket’ untuk maju. “Saya akan istikharah dulu. Tapi, semua itu adalah keputusan partai,” katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika