REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tersangka pembunuh Engeline Margriet Megawe, Agustinus Tai Hamdamai mengaku sering diperlakukan kasar oleh ibu angkat korban, Margriet Megawe. Hal tersebut dinyatakan oleh kuasa hukum tersangka, Hoposan Sihombing seuai apa yang pernah diceritakan kepadanya dan pihak kepolisian.
“Dia (Agus), sering kali dibilang dengan kata-kata tidak becus bekerja. Sehingga dimarah-marahin terus,” ungkap Haposan.
Menurutnya, tersangka menyatakan pekerjaanya sering dipermasalahkan oleh Margriet. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan, Agus sering dituduh membuang-buang makanan. Margriet juga kerap menuding stok makanan di rumahnya sering cepat habis karena ulah Agus tersebut.
Selain itu, tersangka sering dianggap terlambat bangun sehingga pekerjaanya dianggap tidak beres. “Ya begitulah, tersangka bilangnya selalu merasa ada kesalahan saja tiap hari,” jelasnya.
Diketahui, usai membunuh Engline pada 16 Mei 2015 ia juga mengalami pemecatan yang kasar oleh Margriet. Pada 25 Mei 2015, Agus dipecat dari pekerjaanya dan sebelumnya sempat ditodongkan parang ke lehernya.
Saat itu Agus diancam supaya tidak mengungkapkan rahasia oleh Magriet, ia sempat meminta damai namun ditolak. Lalu ia dipecat dengan diberikan gaji senilai Rp 1 juta oleh Margriet.