Masyarakat Diminta Hati-hati Beli Makanan Buka Puasa

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu

Rabu 17 Jun 2015 21:23 WIB

 Persiapan iftar pada 'Buka Puasa Bersama Loper dan Pengecer Koran Republika' di Hotel Lingga, Kota Bandung, Sabtu (19/7). (Republika/Edi Yusuf) Persiapan iftar pada 'Buka Puasa Bersama Loper dan Pengecer Koran Republika' di Hotel Lingga, Kota Bandung, Sabtu (19/7). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengimbau masyarakat lebih selektif memilih bahan makanan selama Ramadhan. Sehingga tidak membeli makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

Kepala Bidang POM Dinkes Kota Depok drg. May Haryanti mengatakan, selama Ramadhan, secara tidak langsung permintaan terhadap pasokan makanan akan bertambah. Terkadang hal ini dimanfaatkan oknum pedagang untuk menjual bahan makanan yang mengandung bahan yang berbahaya, seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil agar mendapatkan keuntungan lebih.

Ia menjelaskan cara membedakan makanan yang diduga mengandung zat berbahaya, yaitu dengan memberikan contoh berupa tahu. Menurutnya, tahu yang berformalin memiliki tekstur lebih padat dan lunak serta tahan lama. Selain itu, jika warna tahu kuning sangat terang, kemungkinan tahu tersebut menggunakan zat pewarna.

''Warna kuning tahu yang menggunakan zat pewarna dengan yang menggunakan kunyit jelas berbeda. Sementara kalau ayam, jika tidak dikerubungi lalat maka ayam tersebut mengandung formalin, kalau ayam tiren warnanya lebih pucat karena sudah menjadi bangkai,'' katanya menjelaskan saat melakukan sidak bersama Wali Kota Depok di Pasar Jaya Depok, Rabu (17/6/).