REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptastri Ediningtyas mengungkapkan untuk pembersihan sungai di Jakarta, terkadang menemui hambatan. Terdapat 13 sungai besar yang dikelola dinas kebersihan DKI.
"Sebetulnya masalahnya karena memang yang namanya membersihkan sungai, karena memang mengalir (terus). Kemudian, nggak semua langsung bisa ditangani, kalau lagi air deras gak bisa kita ambil," kata Saptasari yang akrab disapa Tyaz di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/6).
Ia melanjutkan alat berat yang digunakan untuk mengangkut sampah harus digunakan dengan hati-hati. Sebab apabila terus digunakan pada saat air mengalir deras, maka akan dapat membahayakan petugas.
"Makanya pas kemaren kita banjir, kita diemin dulu. Pas air sudah tenang, baru. Kalau gak nanti alat beratnya oleng," ujar Tyaz.
Sebelumnya banyak instasi yang terlibat dalam pengelolaan sungai di Jakarta. Yang kemudian dipindahkan pengelolaannya hanya pada dinas kebersihan DKI Jakarta.
"Kita laksanakan yang dulu dipindah tugaskan ke dinas kebersihan. Dan sekarang memang sudah lebih baik," ujar Tyaz.
Terdapat 13 sungai yang melewati Jakarta diantaranya Sungai Mookevart sebagian besar melintasi daerah barat Jakarta, Sungai Angke yang melintasi wilayah selatan dan barat Jakarta.
Selanjutnya sungai Pesanggrahan yang melintasi wilayah selatan dan barat Jakarta, dan Sungai Grogol melintas di selatan dan barat.
Kemudian, Sungai Krukut yang melintas di selatan, pusat, Sungai Baru Barat di Pusat Jakarta, Sungai Ciliwung melintas di selatan, timur, dan pusat, Sungai Baru Timur yang melintas di pusat, selatan, dan timur.
Ada lagi sungai Cipinang di timur dan pusat, Sungai Sunter di timur dan pusat, Sungai Buaran di timur ibu kota, Sungai Jati Kramat dan Sungai Cakung di wilayah timur.