REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji segera menindaklanjuti persoalan akses jalan warga menuju masjid Al Futuwwah, Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Kita sudah urus, kami nanti akan tegur dan suruh buka," kata Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (18/6).
Warga memang mengeluhkan susahnya akses jalan menuju masjid Al Futuwwah. Ahok mengungkapkan, pengembang sendiri sudah melakukan pelanggaran.
"Jadi si pengembang ya gak bisa kan sudah kasih garis. Harus empat meter, ya anda nggak bisa tutup dong, kalau tutup ya anda melakukan pelanggaran. Kita akan tegur," ujar Basuki.
Selama tiga tahun sudah kasus sengketa tanah antara pihak yayasan Masjid Al Futuwwah dengan pengembang bergulir. Sulitnya akses ke masjid disebabkan tembok beton yang berdiri kokoh di sekeliling masjid.
Warga yang hendak menuju masjid terpaksa harus memanjat tembok beton. Jajaran tembok ini bermula ketika seorang pengembang membeli tanah warga di daerah Jalan H Tholib, RT 02 RW 10, Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tanah warga seluas 2.000 meter tersebut dibeli oleh Ichsan Thalib direktur PT. FIM Jasa Ekatama.
Karena tanah yang berada di tengah, dan akses jalan terhalang oleh tanah milik Muhammad Sanwani Naim. Tanah tersebutlah yang saat ini tempat berdiri menara masjid Al Futuwwah. Ichsan Thalib sempat bernegoisasi untuk membeli tanah ini.