REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Janji PT PLN Distribusi Lampung untuk tidak memadamkan aliran listrik, belum terbukti.
Pemadaman listrik masih terjadi bertepatan malam pertama bulan Ramadhan 1436 H, Rabu (17/6) malam. Umat Muslim yang sedang shalat tarawih terpaksa bergelap-gelapan, seperti bulan Ramadhan tahun sebelumnya.
Pemadaman listrik pada malam pertama Ramadhan di Lampung ini, mendapat keluhan dan celaan dari sejumlah pemilik akun di media sosial. Berbagai ungkapan keluhan, celaan hingga hujatan kepada manajemen PLN mewarnai malam pertama bulan Ramadhan saat umat Muslim menggelar shalat tarawih di masjid.
"PLN tidak paham apa? Malam ini semua orang sholat tarawih di masjid, malah lampu dimatiin," tulis Junial, pemilik akun media sosial.
Pemadaman listrik ini hampir terjadi di sejumlah wilayah di Lampung, termasuk kota Bandar Lampung, hingga Kamis (18/6). Menurut Ocit Zay, warga Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, pemadaman listrik sudah terjadi sejak Rabu (17/6) siang hari.
"Mati lampu sudah terjadi sejak siang. Hidup sebentar sore hari, malam harinya mati lampu lagi. Jadi gelap-gelapan sholat tarawih di masjid," katanya.
Sedangkan Fathia, warga Kota Metro, Lampung mengatakan, mendekati bulan Ramadhan mati lampu mulai menjadi kebiasaan.
"Menjelang waktu shalat Subuh, lampu mulai menyala kembali," katanya.
PT PLN Distribusi Lampung membenarkan adanya pemadaman arus listrik di sejumlah wilayah.
Manajer Humas dan Hukum PT PLN Distribusi Lampung I Ketut Darpa menyatakan, pihaknya telah meminta maaf atas pemadaman aliran listrik. Menurutnya, penyebab pemadaman listrik karena telah terjadi gangguan di Gardu Induk (GI) Kotabumi pada Rabu (17/6) mulai pukul 02.49 WIB.
Gangguan ini menyebabkan terputusnya penghantar transmisi 150 killovolt antara Baturaja - Bukit Kemuning - Kotabumi.
"Dan menyebabkan beberapa unit pembangkit di Lampung turun kapasitas daya mampunya," katanya.
Menurut dia, proses pemulihan sistem dilakukan secara bertahap. Untuk menjaga keamanan sistem pemadaman terpaksa dilakukan di Provinsi Lampung sebesar kurang lebih 150 megawatt. Sedangkan informasi pemadaman, masyarakat dapat mengakses di situs PT PLN.