REPUBLIKA.CO.ID, YANGOON -- Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan reformasi di negaranya. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan reformasi Myanmar hanya menjadi ‘ilusi total’.
“Para anggota Liga Nasional untuk Demokrasi (LND), khawatir reformasi akan berubah total menjadi sebuah ilusi. Pemerintah perlu menunjukkan langkah konkret untuk menunjukkan perubahan yang sebenarnya,” kata Suu kyi dikutip dari www.irrawaddy.org, Rabu (17/6)
Pernyataan Suu Kyi itu dianggap sebagai tindakan berani. Apalagi disebutkan publik sudah lama menantikan pernyataan Suu Kyi terkait transisi demokrasi di Myanmar.
Saat disinggung tentang persoalan Rohingnya, Suu Kyi menyatakan masalah tersebut sensitif dan perlu penanganan sangat hati-hati. Ia juga mengakui pemerintah gagal menangani permasalahan itu secara cepat dan efektif.
"Bahkan, saya tidak berpikir mereka melakukan cukup usaha untuk hal itu,” katanya menambahkan.