Kamis 18 Jun 2015 15:21 WIB

Hadapi Kasus Hukum FIFA, Sepp Blatter Sewa Pengacara Top

Rep: C80/ Red: Israr Itah
Sepp Blatter
Foto: AP
Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK --Presiden FIFA Sepp Blatter dan orang dekatnya mempersiapkan diri menghadapi kasus hukum terkait otoritas tertinggi sepakbola dunia itu dengan menyewa pengacara. Otoritas Swiss sebelumnya mengumumkan telah mengindetifikasi transaksi bank mencurigakan dalam rekening FIFA.

Blatter sebelumnya menyewa Richard Cullen, pemimpin dari firma hukum McGuiereWoods dan mantan jaksa federal Amerika Serikat. Hal itu dikatakan oleh orang yang familiar dengan masalah tersebut, meski tidak ingin disebutkan namanya. Jerome Valcke, Sekretaris Jendral FIFA, juga menyewa pengacara terkemuka New York Barry Berke untuk mewakilinya. 

Jaksa Swiss mengidentifikasi 53 transaksi bank mencurigakan terkait FIFA. Pengacara Valcke menekankan bahwa investigasi tersebut akan memakan waktu yang cukup lama. Jaksa penuntut umum Swiss, Michael Lauber mengatakan kepada wartawan, dia tidak akan mengesampingkan Blatter dan Valcke untuk diinvestigasi, meskipun Swiss tidak menargetkan individu.

Swiss yang menjadi basis FIFA, mengumumkan investigasi kriminal dan menyita komputer di kantor pusat FIFA bulan lalu. Itu terjadi pada hari yang sama saat Amerika Serikat mengungkapkan tuduhan kepada sembilan pejabat sepak bola dan lima pebisnis sebagai bagian dari penyelidikan terpisah dalam korupsi ini.

''Kami berhadapan dengan investigasi yang rumit dengan banyak implikasi internasional,'' Kata Lauber yang untuk pertama kalinya memberikan komentar di depan publik sejak kantornya memperoleh data komputer bulan lalu, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/6).

Oleh karena itu, Lauber meminta pecinta sepak bola dunia untuk bersabar. Secara alami, kata dia, investigasi tersebut akan memakan waktu lebih dari 90 menit layaknya waktu normal pertandingan sepak bola. 

Sementara jaksa Amerika Serikat tidak menuduh ada yang salah dari Blatter. Namun, jaksa tersebut yakin Valcke terlibat alam transaksi FIFA sebesar 10 juta dola AS, yang merupakan kunci dari investigasi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement