REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebuah replika mesjid Bayan khas Lombok berbahan roti dan Alquran berbahan cokelat terpampang di tengah-tengah lobi salah satu Hotel di Kota Mataram. Kedua benda dari makanan itu sengaja ditempatkan di lobi hotel sebagai rangkaian memperingati bulan suci Ramadhan 1436 Hijriah.
General Manager (GM) Hotel Santika, Reza Bovier mengaku sengaja menampilkan kedua replika tersebut sebagai bentuk memeriahkan bulan Suci Ramadhan dan syiar Islam. Selain itu, menampilkan hal yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di bulan Ramadhan.
"Selama bulan suci Ramadhan, hiasan tiap tahun tidak ada perubahan, semisal bedug dan ketupat. Sekarang yang ditampilkan mesjid khas Lombok yang berumur lebih 200 tahun," ujarnya kepada wartawan, Kamis (18/6).
Alquran berbahan cokelat jenis kompon itu berisi ayat-ayat Al-Fatihah dan Al-Baqorah dengan ukuran panjang mencapai 50 sentimeter. Sementara mesjid memiliki ukuran panjang 2,3 meter, lebar 70 sentimeter, dan tinggi 140 sentimeter.
Menurutnya, bahan roti yang digunakan untuk replika Mesjid Bayan terdiri dari tepung, susu cair, jahe, kayu manis dan air. Bangunan dibuat tanpa gula. Selain itu, terdapat bahan roti yang diambil dari roti yang tersisa setiap sarapan pagi dan diolah kembali.
"Pembuatan kedua replika dilakukan 10 orang selama satu bulan dan akan dipamerkan selama bulan puasa. Kondisi roti dan coklat bertahan sampai tiga bulan ke depan," katanya.
Reza mengaku memilih mesjid Bayan sebagai replika yang ditampilkan karena mesjid itu memiliki sejarah panjang. Serta keunikan lainnya tidak berkubah dan bersusun. Dimana jejak pengaruh walisongo masih ada.