REPUBLIKA.CO.ID, CANGKUANG -- Kecamatan Cangkuang menjadi salah satu daerah yang terkena dampak dari musim kemarau. Kekeringan menjadi peristiwa yang sulit dihindari oleh warga setempat.
Salah seorang warga Cangkuang, Yanti mengaku terpaksa membeli air jerigen yang dijual oleh tukang keliling tiap harinya. Sebab, air sumur di rumahnya benar-benar kering. Sehingga, mau tak mau, ia harus membeli air jerigen keliling. "Bingung juga," tutur Yanti, Kamis (18/6).
Padahal, kebutuhan air saat ini sangat meningkat jika dibandingkan bulan lalu. Apalagi, saat ini adalah bulan puasa yang tentunya kebutuhan terhadap air lebih meningkat ketimbang bulan sebelumnya.
Kadang, jika sedang tak memiliki uang, Yanti terpaksa meminta air ke tetangga sebelahnya, yang masih memiliki persediaan air. Namun, tentu saja, persediaan air di rumah tetangganya pun tak akan mampu memenuhi kebutuhan air keluarga Yanti dalam waktu yang lama.
Lanjut dia, keluarganya sudah mulai merasakan kesulitan memperoleh air bersih sejak bulan lalu. "Makanya kita sekarang benar-benar harus irit pakai air," tambah Yanti.
Akibat sumurnya yang mengering, mereka kesulitan ketika ingin mandi ataupun mencuci pakaian. Agar bisa mandi dan mencuci, kadang sekeluarga ini juga terpaksa menunggu kucuran air meski hanya setetes-dua tetes. "Muncul airnya enggak menentu, kadang malam kadang siang," ucap dia.
Menurut Yanti, kondisi kekeringan ini sudah menjadi agenda tahunan di daerahnya jika musim kemarau tiba. Bahkan, ini berakibat tidak hanya kepada pemukiman, tapi juga lahan pertanian. Sebab, banyak padi yang tidak tumbuh dengan baik di musim kemarau.
Untuk mengantisipasi kondisi ini, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, meminta kepada para petani untuk menanam tanaman yang tahan terhadap musim kemarau, yakni jagung dan kedelai.
Selain itu, Tisna juga meminta agar para petani segera memanen padinya pada musim panen saat ini. Kata dia, beberapa kawasan pertanian yang rawan terkena kekeringan, yakni Bojongsoang, Cikancung, Rancaekek, Majalaya, Margaasih, dan Baleendah.
Untuk kawasan tersebut, penanaman selain padi di musim kemarau memang menjadi keharusan. Dengan begitu, menurut dia, gagal panen dapat dihindari.