REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Seorang pria kulit putih melakukan penembakan di sebuah gereja yang biasa dihadari warga kulit hitam di pusat kota Charleston pada Rabu (17/6) malam. Sembilan orang tewas akibat insiden yang digambarkan pihak berwenang sebagai kejahatan rasial.
Kepala Polisi Greg Mullen mengatakan, penembakan terjadi di Gereja Emanuel AME, sekitar pukul sembilan malam. Ia mengatakan delapan korban ditemukan tewas di gereja dan orang kesembilan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Satu orang lain terluka dan menerima perawatan.
Belum ada korban yang diidentifikasi. Tapi Pendeta Al-Sharpton pemimpin hak-hak sipil mengatakan di aku Twitternya Pendeta CLementa Pinckney, pendeta gereja, termasuk di antara korban tewas.
Hingga saat ini pelaku masih buron. Polisi menggelar penyelidikan terkait kasus ini.
Setelah serangan terhadap gereja calon presiden dari Partai Republik Jed Bush membatalkan rencananya menggelar acara di Charleston. Padahal awalnya Bush dijadwalkan akan menggelar acara pada Kamis (18/6) pagi.
"Pikiran dan doa Gubernur Bush bersama individu dan keluarga yang terkena dampak tragedi ini," kata tim kampanye Bush dalam sebuah pernyataan.
Website untuk gereja mengatakan, gereja tersebut memiliki jemaat kulit hitam terbesar dan tertua di South Carolina. Berakar pada awal abad ke 19, dan bangunan saat ini dibangun pada tahun 1981. Bangunan gereja bahkan dianggap sebagai bangunan bersejarah.