REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih fisik Persib Bandung, Yana Suryana, memberikan tips bagi pemain profesional yang ingin menjaga kebugaran tubuh sepanjang masa Ramadhan.
Ia menjaga ini menjadi hal sangat penting agar saat kembali latihan bersama klub kondisi mereka tak menurun drastis. Selain itu, latihan di saat puasa dibandingkan dengan hari biasa tentunya tidak akan sama. ''Selama menjalankan puasa kondisi fisik pemain pasti turun,'' katanya.
Sebagai pemain profesional, Yana mengatakan, tak ada alasan untuk mengabaikan kondisi fisik. Saat puasa, kata dia, memerlukan proses adaptasi yang pertama adalah mencoba menyesuaikan siklus waktu untuk tidur, istirahat dan latihan. Waktu dan intensitas latihan menjadi pertimbangan yang paling penting dalam membuat program.
"Hal yang penting lainnya adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, dan serat," kata Yaya, Jumat (19/6)
Yana menambahkan, latihan ideal yang dapat dilakukan adalah saat sore hari dan juga malam hari. Hal itu, menurutnya, untuk mengantisipasi ketika tubuh memerlukan cairan atau nutrisi dalam waktu cepat.
Namun jika saat latihan mengalami pusing, sebaiknya pemain Sebab kata Yana, kondisi tersebut terjadi karena tubuh mengalami kekurangan glikogen sebagai sumber energi. Tidak dapat dipungkiri, jika tubuh memerlukan proses adaptasi saat bulan puasa.
Selain itu, berlatih di sore hari juga pemain bisa melakukan persiapan untuk segera berbuka puasa. Kemudian intensitas latihan bisa dibuat secara progres dari low ke moderat, dan lebih banyak latihan pada aerobik melalui perbaikan skill teknik individu, unit dan kerja sama tim dengan grup-grup atau SSG.