REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT. Pelni Sulistyo Wimbo mengatakan, sampai saat ini kucuran dana untuk membeli enam kapal pengangkut dana tak kunjung turun. Dana yang digunakan untuk membeli kapal tersebut yakni melalui anggaran PNM sebesar Rp. 500 miliar.
"Anggarannya belum turun, jadi kita belum tahu," ujar Sulistyo ketika ditemui usai peresmian program Gerai Maritim di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (19/6).
Sulistyo mengatakan, rencananya enam kapal tersebut akan digunakan untuk mengangkut kebutuhan pokok di pelabuhan non komersial dan pelabuhan kecil di wilayah Indonesia timur. Hal ini sesuai dengan program Gerai Maritim yang dijalankan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan, untuk menurunkan disparitas harga bahan pokok di wilayah timur Indonesia.
Menurut Sulistyo, klasifikasi kapal yang digunakan nantinya disesuaikan dengan rute yang dilalui. Kisaran besarnya kapal yakni antara 200 GT sampai 700 GT.
"Kalau kapal sudah ada maka operasional akan terjadwal dan berjalan selama sebulan sekali, dengan satu putaran," ujar Sulistyo.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan, kapal pengangkut barang itu nantinya akan berangkat dengan terjadwal sehingga bisa menurunkan disparitas harga di Indonesia timur, tengah, dan barat. Jonan berharap, jadwal kapal pengangkut barang ini sudah bisa berjalan secara reguler setelah hari raya idul fitri.