Jumat 19 Jun 2015 18:55 WIB

Pelni: Anggaran untuk Beli Kapal Belum Turun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapal Motor (KM) Lambelu milik PT Pelni
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Kapal Motor (KM) Lambelu milik PT Pelni

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT. Pelni Sulistyo Wimbo mengatakan, sampai saat ini kucuran dana untuk membeli enam kapal pengangkut dana tak kunjung turun. Dana yang digunakan untuk membeli kapal tersebut yakni melalui anggaran PNM sebesar Rp. 500 miliar.

"Anggarannya belum turun, jadi kita belum tahu," ujar Sulistyo ketika ditemui usai peresmian program Gerai Maritim di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (19/6).

Sulistyo mengatakan, rencananya enam kapal tersebut akan digunakan untuk mengangkut kebutuhan pokok di pelabuhan non komersial dan pelabuhan kecil di wilayah Indonesia timur. Hal ini sesuai dengan program Gerai Maritim yang dijalankan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan, untuk menurunkan disparitas harga bahan pokok di wilayah timur Indonesia.

Menurut Sulistyo, klasifikasi kapal yang digunakan nantinya disesuaikan dengan rute yang dilalui. Kisaran besarnya kapal yakni antara 200 GT sampai 700 GT.

"Kalau kapal sudah ada maka operasional akan terjadwal dan berjalan selama sebulan sekali, dengan satu putaran," ujar Sulistyo.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan, kapal pengangkut barang itu nantinya akan berangkat dengan terjadwal sehingga bisa menurunkan disparitas harga di Indonesia timur, tengah, dan barat. Jonan berharap, jadwal kapal pengangkut barang ini sudah bisa berjalan secara reguler setelah hari raya idul fitri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement