Jumat 19 Jun 2015 21:51 WIB

Tak Mau Disebut Berantakan, Kementan Akui Data Pangan Perlu 'Dibenahi'

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kantor Kementerian Pertanian.
Foto: IST
Kantor Kementerian Pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak mau disebut berantakan, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kementerian Pertanian (Kementan) Yusni Emilia Harahap menyebut data pangan yang dimiliki Kementan masih perlu pembenahan. Hal tersebut guna mencegah kenaikan harga pangan tahunan jelang Ramadhan, lebaran dan tahun baru.

"Kita harus punya data base yang kuat soal produksi, kekuatan pasokan terpetaakan, perlu pembenahan," kata dia dalam pembukaan Pasar Murah Produk Pertanian 2015 pada Jumat (19/6). Contohnya bawang dan cabai, kata dia, untuk mengendalikan dua komoditas tersebut saja perlu pengawalan ketat. Sementara pangan yang dihasilkan petani ragam jenisnya.  

Pembenahan harus dimulai dari daerah di mana dinas dan segala perangkat pemerintahnya mesti serius mendata pangan berikut mendukung para petaninya. Sebab pusat tak bisa bekerja sendirian.

Harus ada sinergi yang terus-menerus antara pemerintah daerah dan pusat. Koordinasi tersebut kemudian didukung regulasi yang kuat. Di antaranya keberadaan peraturan presiden no 71 tahun 2015 sebagai bukti komitmen pemerintah membenahi pangan. "Ini ada langkah konkrit pemerintah, segera akan dibuat turunannya," tutur dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement