Sabtu 20 Jun 2015 03:00 WIB

Soal Blok Mahakam, Pengamat: Jangan-jangan Ada Begal di Istana

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 ?Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
?Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) memberikan keterangan pers terkait pengelolaan blok Mahakam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat energi dan migas, Marwan Batubara menilai semestinya pemerintah biasa lebih objektif dalam membuat keputusan pengelolaan Blok Mahakam. Menurutnya, pemerintah bisa lebih memihak Pertamina sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Jangan-jangan ada begal di istana yang membuat memaksakan pihak asing tetap ada dalam pemberian hak pengelolaan blok itu, jadi Sudirman tetap mengikuti” kata Marwan kepada ROL, Jumat (19/6).

Lebih lanjut, pendapatnya seperti itu disebabkan adanya kemungkinan kebijakan yang dibuat tidak datang dari Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) sendiri. Ia menyatakan, mungkin saja ada ada pengaruh dari kantor presiden atau dari pihak lainnya.

Artinya, kata dia, jika pemerintah objektif mestinya bisa memberikan 100 persen pengelolaan kepada Pertamina atas Blok Mahakam. “Kalau mereka bilang tidak paham berarti jokowi jangan jadi presiden, kan gitu,” ungkap Marwan.

Untuk itu, ia memperingatkan jika menyangkut ketahanan energi nasional seharusnya Jokowi memihak Pertamina. Namun ia menyatakan, jika tidak berpihak maka tanggung jawab atas ketahanan tersebut ada di tangan Jokowi

“Sebaliknya, Jokowi juga di situ diingatkan jangan mendengar dari pembisik yang salah dari agen asing,” tutur Marwan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement