REPUBLIKA.CO.ID, CHARLESTON -- Keluarga tersangka penembakan gereja Emanuel AME di Charleston, Carolina Selatan akhirnya buka suara.
Dalam reaksi publik pertama mereka, keluarga Dylan Roof merilis pernyataan simpati pada para korban. Mereka mengatakan tak bisa mengungkapkan rasa keterkejutan, kesedihan dan ketidakpercayaan mereka akan insiden malam itu.
"Kami hancur dan sedih dengan apa yang terjadi," ungkap pernyataan keluarga, dilansir Al Jazeera, Jumat (20/6).
Jumat pagi, Roof didakwa dengan sembilan tuduhan pembunuhan dan satu tuduhan kepemilikan senjata. Dakwaan dijatuhkan beberapa jam setelah dia mengaku melakukan serangan itu.
Gubernur Carolina Selatan Nikki Haley mengatakan pada NBC, ia lebih memilih Roof diadili di pengadilan negara. Ia juga percaya jaksa negara harus menuntutnya hukuman mati.
"Kami akan benar-benar menginginkannya mendapat hukuman mati," kata Haley.
Sebelumnya, salah seorang teman dekat Roof mengatakan pemuda 21 tahun itu kerap membicarakan masalah pemisahan kulit putih dan kulit hitam. Roof juga mengatakan orang kulit hitam telah mengambil alih dunia.
Sebanyak sembilan orang tewas dalam penembakan di gereja kulit hitam tersebut.