REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Milisi Negara Islam Irak Suriah (ISIS) mengklaim menjadi otak dari serangan bom yang terjadi di dekat Masjid al-Mahdi Qiba. Akibat serangan tersebut, dua orang dilaporkan tewas, sedangkan enam lainnya luka-luka.
"Serangan itu menargetkan milisi Houthi, yang mendiami masjid di kota tua Sanaa," kata ISIS dalam pernyataannya yang diposting di jejaring sosil, seperti dikutip Reuters, Sabtu (20/6).
Milisi Houthi, yang anggotanya mayoritas berasal dari sekte Syiah Yazidi, dianggap sesat oleh ISIS.
Pemerintah Yaman sendiri, yang bergabung dengan koalisi Arab, pernah menggempur habis milisi Houthi. Karena mereka dianggap menjadi penyebab perang sipil di Yaman.
Pembicaraan damai dan gencatan senjata yang diinisiasi oleh PBB antara pemerintah Yaman dan Houthi di Jenewa, Swiss, juga berakhir buntu.
Kelompok Houthi, yang bersekutu dengan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, masih memiliki banyak tentara yang loyal. Pada Sabtu, Houthi juga menyerang sebuah pangkalan udara, dekat bandara internasional Sanaa.