REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Memasuki hari ke-4 Ramadhan, masih banyak pekerja seks komersial (PSK) di Kota Serang nekat menjajakan dirinya. Terbukti, Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) berhasil mengamankan tiga perempuan yang diduga PSK. Ketiga wanita tersebut diangkut dari wilayah Kepandean, Kota Serang, Minggu (21/6) dini hari.
Puluhan anggota Satpolo PP kota serang langsung melakukan sweeping ke sejumlah tempat yang sering dijadikan mangkal PSK dan penjual jamu, yakni Kepandean, Taman Sari, Pasar Rau dan Stadion Maulana Yusuf Serang. "Itu di mobil kita mendapatkan tiga wanita, yang selanjutnya akan kita lakukan pendataan," kata Kepala Seksi (Kasi) Operasi Satpol PP Kota Serang, Misri, Minggu (21/6).
Sementara itu, Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah (PPUD), Bambang Gartika mengatakan, bahwa operasi ini merupakan cipta kondisi, tindak lanjut perda nomor 2 tentang Pekat, dan edaran Walikota Serang selama ramadan. "SPT (Surat Perintah Tugas) satu bulan penuh, tiap malam kita melakukan razia, nanti kita laporkan ke Pa Sekda per minggu," katanya.
Berdasarkan pantauan ROL, suasana pada Ahad (21/6) dini hari di sekitar alun-alun Kota Serang masih terlihat sejumlah wanita berpakaian seksi yang melakukan aktivitasnya.
Tidak hanya itu memasuki Bulan Ramadhan aktivitas dugem jalanan di Kota Serang yang berada di sekitar alun-alun juga terus beraktivitas. Sejumlah pemuda berkumpul sambil menikmati minuman keras dan wanita berbakaian seksi menjadi pemanadangan yang terjadi di alun-alun tersebut tiap malamnya.
“resah liatnya. Ga di bulan puasa ga di bulan-bulan biasa rame terus pada mabok jogged-joged, tiap malem. Pemerintah kaya tutup mata, lXiat aja tuh cewe-cewe juga masih banyak yang mangkal di jalan tengah itu (alun-alun serang red-),”kata M rido, salah satu warga Kota Serang.