REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Margriet Christina Megawe, Hotma Sitompul menjelaskan sudah memberitahu kepada kliennya untuk menyiapkan saksi-saksi yang mengetahui Margriet menyayangi anak angkatnya. Hal tersebut ia utarakan karena di luar sana banyak yang menjelek-jelekan kliennya.
“Maka disebut lah si A si B, tapi anehnya dia juga menyebutkan nama Francky (Francky A Maringka). Dia bilang, Franky bisa menjadi saksi yang meringankan saya (Margriet),” kata Hotma kepada ROL, Ahad (21/6).
Menurut Hotma, kliennya tidak akan menyatakan hal tersebut jika Franky memang mengetahui kalau Margriet melakukan penyiksaan terhadap anak angkatnya. Karena, kata dia, kliennya ingin menjadikan Franky sebagai saksinya yang mengetahui hubungan ia dengan anak angkatnya baik-baik saja.
Oleh karena itu, ia menganggap saksi yang dihadirkan terkait kasus kliennya ini patut dipertanyakan. “Jadi siapa yang bohong nih? Kok tiba-tiba kebalik seperti ini? Nggak mungkin kan dia (Margriet) bisa berbicara seperti itu,” jelas Hotma.
Sebelumnya, Francky A Maringka dalam kesaksiannya mentakan Margriet sering menganiaya Engeline. "Ketika Engeline terlambat mengerjakan sesuatu, dia (Margriet) akan memukulnya. Bukan pakai tangan, tapi kayu bambu," kata Pendamping hukum P2TP2A Kota Denpasar, Siti Sapurah mengutip kesaksian para saksi, di Mapolda Bali, Kamis (18/6).
Siti melanjutkan, Magriet selalu beralasan ia memukul Engeline Margriet Megawe (Angeline) karena anak angkatnya itu nakal. Padahal, kenakalannya itu sebatas tidak mendengar panggilan ibunya. Para saksi sudah mengingatkan Margriet untuk berhenti mengasari anaknya, namun Margriet meminta mereka jangan ikut campur.
"Dia (Margriet) bilang, jangan ikut campur. Anak ini sudah saya kasih makan dan hidup. Dia harus kerja, kerja," ujarnya.
Margriet kini menjalani pemeriksaan lain selain menjadi tersangka penelantaran anak terhadap anak angkatnya, Engeline Margriet Megawe. Ia juga akhirnya sudah melakukan pemeriksan sebagai saksi dalam tuduhan pembunuhan Engeline.
Ikuti Whatsapp Channel Republika