REPUBLIKA.CO.ID,KUTAI BARAT -- Muhammad Carlos Raúl Sciucatti mencari secercah cahaya Islam hingga ke pedalaman Barongtongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Pesepakbola Argentina yang bermain di Persijap, Jepara ini pun memilih Ponpes As salam Arya Kemuning pimpinan KH Arief Heri Setyawan sebagai sumber referensi agamanya.
“Carlos merasa hatinya terpanggil untuk mempelajari Islam. Ia merasa bahwa Ponpes Assalam adalah tempat yang cocok, untuk ia belajar membaca Alquran dengan baik dan benar,” terang Kiai Arief dilansir dari situs www.assalamkubar.com, Senin (22/6).
Di ponpesnya, Kiai Arief mengamati Carlos mempunyai semangat yang luar biasa untuk mempelajari Islam. Carlos yang telah 20 tahun menggeluti dunia sepak bola pun mudah diterima di kalangan santri karena tak segan-segan untuk bermain sepak bola bersama mereka.
Pria kelahiran 7 Januari 1986 itu pun, diakui Kiai Arief, mampu menjalani hidup di lingkungan Ponpes Assalam dengan turut serta dalam kegiatan dakwah dari kampung ke kampung mualaf.
Di sebuah desa yang bernama Intu Lingau yang terletak di bagian barat perbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Tengah, Carlos bertemu dengan seorang warga yang juga seorang mualaf.
Lelaki berusia 50 tahun-an itu bernama Berliansyah yang berasal dari etnis Dayak Benua. Mereka hanyut dalam perbincangan mengenai banyak hal, salah satunya adalah memanen padi.
“Di tengah kesibukan mengelola ladang, pak Berliansyah tidak pernah satu kalipun meninggalkan kewajibannya shalat lima waktu. Inilah yang membuat saya tersentuh, ia merasa bahwa islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah SWT,” kata Kiai Arief menirukan ucapan Carlos.
Pemain yang pernah merumput bersama klub Independiente de Avellaneda di Argentina Primera Division ini memang mengidamkan belajar Islam dalam suasana kesederhanaan. Jauh dari gemerlap ibu kota.
“Semoga harapannya untuk segera bisa membaca Alquran yang dimulai dengan belajar iqro’ di Ponpes Assalam bisa terwujud secepatnya,” harap Kiai Arief.