REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dilaporkan telah mengeksekusi mati seorang pemimpin senior Alqaidah cabang Suriah atau yang dikenal dengan Front al-Nusra di Raqqa, Suriah. Insiden itu menegaskan persaingan ketat kedua kubu militan di negara tersebut.
Dilansir Business Insider, Ahad (21/6), pemimpin al-Nusra diidentifikasi sebagai Abde al-Bara Al Iraqi. Sementara eksekusi dilakukan pada tanggal 15 Juni, di Al-Na'im, Raqqa, Suriah.
Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengkonfirmasi pemenggalan tersebut. Mereka mengaku menerima video yang menunjukkan pemennggalan kepala pemimpin al-Nusra.
Dalam video tampak Al-Bara berlutut di tanah, sementara algojo mengacungkan pedang. Ia dipenggal karena dianggap menentang dan melawan ISIS.
"Kerumunan penonton, termasuk anak-anak menyaksikan pemenggalan tersebut," kata Observatorium.
Front al-Nusra dan ISIS awalnya sempat menjadi sekutu dekat. Tapi setelah satu tahun, saat ISIS mulai memimpin di Suriah, kedua kelompok itu berubah menjadi saingan berat.
BBC News melaporkan pada 2014, Alqaidah bahkan merilis pernyataan online yang bersikeras menyatakan mereka tak berhubungan dengan ISIS. Pemimpin Alqaidah saat itu Ayman Mohammed Rabie al-Zawahiri menolak upaya ISIS untuk menyatukan al-Nusra dengan mereka.