REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vokalis grup musik Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad mengaku nyaman menciptakan dan menyanyikan lagu yang menggunakan bahasa Indonesia. "Pertama karena memang cinta dengan Bahasa Indonesia. Kedua, karena memang nyaman aja," ujar Istiqamah usai acara penyerahan beasiswa Yamaha Musik di Jakarta, Senin (22/6).
Tak seperti grup musik lainnya yang acap menggunakan bahasa asing dalam syair lagunya, dia mengaku tak ingin latah. "Mungkin karena kami berangkat dari teater kampus, makanya lebih nyaman menggunakan Bahasa Indonesia."
Grup musik yang berdiri pada 2007, lahir dari pemusik di Teater Pagupon. Mereka sering main musik di kantin sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Lelaki yang akrab disapa Is, itu mengaku ingin mempopulerkan lagu-lagu yang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik.
"Saya senang, karena anak-anak mulai mendengarkan lagu-lagu dengan Bahasa Indonesia. Sesuatu yang jarang terjadi di radio dan televisi," tambah dia.
Bahkan di dekat Stasiun Shibuya, Tokyo, Jepang, ada satu toko musik yang memutar lagu-lagu Bahasa Indonesia. Dari situ, Is bertekad untuk tetap konsisten menggunakan Bahasa Indonesia dalam berkarya.
Payung Teduh telah mengeluarkan dua album yakni Dunia Batas dan Payung Teduh. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan album ketiga, yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.