REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kelompok militan al-Shabab berjanji akan meningkatkan serangan terhadap pemerintah dan pasukan Uni Afrika di Somalia. Peningkatan serangan dilakukan meski mereka mengetahui saat ini bulan suci Ramadhan.
Pada Ahad (21/6), kelompok militan tersebut menyerang kamp pelatihan yang digunakan para pejabat di Mogadishu. Menurut pernyataan seorang perwira polisi, seorang tentara Somalia dan empat militan tewas.
Serangan berawal dari sebuah bom mobil bunuh diri di luar sekolah intelijen, yang menewaskan dua penyerang dan seorang tentara. Kapten Polisi Mohamed Hussein mengatakan, tentara kemudian menembak dua orang bersenjata yang tampaknya tersesat dan menyerbu sebuah rumah dekat sipil untuk target mereka.
Bagian dari kelompok Alqaidah itu melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah yang didukung Barat di Somalia. Beberapa waktu lalu, kelompok tersebut mengklaim bertanggung jawab atas serangan melalui stasiun radio.
Para militan telah didorong keluar dari banyak wilayah yang mereka dikendalikan oleh pasukan Uni Afrika yang mendukung pasukan Somalia. Mereka selalu memberikan ancaman dengan melakukan serangan gerilya terhadap sasaran pemerintah dan sipil.