REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinggi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyatakan kesiapan untuk bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga guna membahas solusi penyelesaian permasalahan sepak bola nasional.
"PSSI siap menemui Menpora. Kami kan tamu, jadi menunggu undangan dari mereka saja. Kalau diundang, kami datang," kata Anggota Komite Eksekutif PSSI Djamal Aziz seperti dikutip dari tim media PSSI di Jakarta, Senin (22/6).
Djamal juga mengatakan PSSI terbuka untuk berdiskusi membahas perbaikan sepak bola nasional dan agar bisa keluar dari sanksi FIFA asalkan tetap mematuhi statuta FIFA dan PSSI.
"Kami punya patron dan bekerja berdasarkan statuta. Kalau tidak keluar dari statuta, kami akan berikan jawaban. Kalau keluar dari konteks statuta, kami tidak jawab. Kami diminta FIFA harus mampu menjaga integritas dan eksistensi federasi," kata Djamal.
Hingga Senin, pihak PSSI belum menerima undangan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait pertemuan tersebut. Kemenpora memastikan akan melakukan pertemuan dengan PSSI di Kantor Kemenpora pada Selasa (23/6).
"Yang jelas besok tetap ada pertemuan dengan PSSI, kami tidak berani untuk tidak mematuhi apa yang menjadi permintaan dari Komisi X DPR RI. Kemudian kalau tempatnya jelas di Kemenpora besok siang," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Menurut Gatot, dua agenda akan dibicarakan antara Kemenpora dengan PSSI, yaitu tentang masalah kelanjutan kompetisi dan tentunya terkait dengan sanksi FIFA.
"Masalah sanksi, nanti akan dibicarakan bagimana agar sanksi tersebut tidak terlalu lama dijatuhkan kepada Indonesia," kata Gatot yang juga menjabat sebagai Kepala Komunikasi Publik Kemenpora itu.
"Harusnya hari ini atau paling lambat nanti malam harus sudah dikirim," kata Gatot.
Sebelumnya, Komisi X DPR RI meminta Menpora bertemu dengan pihak PSSI dalam rapat kerja yang digelar Rabu (10/6) malam dan berakhir Kamis dini hari tersebut, dengan tujuan agar persepakbolaan nasional kembali berjalan normal.