Oleh: Ustaz Yusuf Mansur
REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Saya termasuk yang sangat beruntung. Saat dihadirkan kesusahan oleh Allah, periode mulai 1998, digerakkan oleh Allah. Mengambil Alquran, memegang, membaca, menelaahnya. Mencatat apa yang dibaca. Menghafal dan mengajarkannya.
Ya. Sebab nggak banyak yang bisa saya lakukan. Dan, untuk menenangkan hati, saya diizinkan dan digerakkan Allah, menenggelamkan diri, dan menyibukkan diri dengan Alquran. Aktivitas seputar Alquran itu membawa saya semakin asyik dengan Alquran. Akhirnya, saya baru menyadari ada yang berubah.