REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengupayakan adanya Ketua Presidium tetap dalam muktamar pada Desember 2015 nanti. Upaya ini akan mengubah mekanisme ketua presidium ICMI yang selama ini dijabat oleh presidium secara bergiliran dalam satu periode kepengurusan.
"Kami akan berusaha menyempurnakan anggaran dasar organisasi dengan memberikan kemungkinan adanya ketua presidium tetap," kata Ketua Presidium ICMI Sugiharto kepada ROL, Senin (22/6).
Sugiharto mengaku, hal ini bertujuan agar visi, misi, dan strategi ICMI bisa diemban salah satu orang sebagai koordinator. Meski keputusan organisasi tetap bersifat kolektif kolegial.
Ia menyatakan, Ketua Dewan Kehormatan ICMI BJ Habibie juga telah mendukung wacana tersebut. "Intinya ICMI ingin menyumbang yang terbaik untuk mewujudkan negara yang sejahtera, bermartabat, dan diridhai Allah SWT," ujarnya.
Presidium ICMI berikutnya, kata Sugiharto, akan muncul dari para peserta muktamar yaitu anggota organisasi pusat, wilayah, dan daerah ICMI. Kemudian, akan dilakukan survey hingga mengerucut menjadi lima sampai tujuh nominasi.
Sugiharto berharap muktamar yang akan datang dapat menghasilkan kesepakatan lewat musyawarah. Ia pun ingin muktamar dipenuhi rasa silaturahim yang tinggi. "Sehingga diharapkan keputusan berasal dari musyawarah. Tidak perlu voting-votingan seperti partai politik," ujarnya.
Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menjadi tuan rumah muktamar ICMI pada Desember tahun ini sekaligus memperingati milad ke-25 ICMI. Meski bertepatan dengan penyelenggaraan pilkada serentak, Sugiharto berharap muktamirin bisa tetap fokus mengikuti muktamar. n Ahmad Fikri Noor