REPUBLIKA.CO.ID, HAIKOU -- Bandar Udara Internasional Sanya Phoenix, Provinsi Hainan, Cina membatalkan 99 penerbangan, Senin (22/6). Pembatalan itu mempengaruhi rencana perjalanan 11 ribu penumpang.
Sampai pukul 19.30 waktu setempat, Senin, 63 penerbangan dibatalkan di Bandar Udara Internasional Meilan di Haikou, ibu kota provinsi Hainan.
Layanan pelayaran dan kereta penumpang di Selat Qiongzhou yang menghubungkan Hainan dengan Guangdong dihentikan. Kereta berkecepatan tinggi antara Haikou dan Sanya juga dihentikan pada pukul 18.00 waktu setempat.
Semua kegiatan sekolah dasar dan menengah di Kota Haikou direncanakan ditutup pada Selasa. Angin kencang dan hujan lebat melanda bagian timur, tengah dan utara pulau tersebut pada Senin dengan curah hujan mencapai 50 milimeter sampai 150 milimeter. Hujan diperkirakan berlanjut sampai Selasa.
"Topan ini tidak menimbulkan kerugian besar sebab pengungsian dilakukan lebih dulu," kata Ketua Partai Komunis Kota Hele Wu Yunfeng, tempat Topan Kujira mendarat.
Tapi hujan yang turun tepat pada waktunya diperkirakan membantu meredakan kemarau parah yang berkepanjangan dan telah mempengaruhi 30 persen pulau tropis itu. Sebanyak 130 ribu warga mengalami kekurangan air minum sementara 119 bendungan kecil mengalami kekeringan.
Sanya, objek wisata tropis terkenal, dilanda kemarau terburuk sejak 1959. Curah hujan sejak Mei 90 persen lebih sedikit dari kondisi normal.