REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik persepakbolaan Indonesia tak kunjung selesai membuat beberapa pemain Indonesia Super League (ISL) satu per satu meninggalkan Indonesia. Tak hanya terjadi pada pemain asing ISL, pemain lokal pun demikian. Tak terkecuali, bek andalan Persib Bandung, Ahmad Jufrianto, yang berhasrat untuk hijrah ke luar negeri.
Hal itu dilakukannya setelah persepakbolaan Indonesia semakin tidak jelas, terlebih seusai federasi sepak bola dunia FIFA menjatuhkan sanksi. Pemain yang kerap disapa Jupe itu segera meninggalkan Indonesia jika sepak bola Indonesia tak kunjung membaik.
"Kalau ada tawaran bermain di luar Indonesia saya langsung ambil kesempatan itu. Lagi pula sepak bola Indonesia seperti ini terus," keluh Jupe, Selasa (23/6).
Untuk negera yang menjadi labuhannya sendiri. Jupe menyebut Thailand adalah negara yang tepat untuk disinggahi. Sebab saat ini Liga Thailand sedang membuka jendela transfer untuk musim ini. Maka itu, Jupe berharap ada tawaran dari klub negeri Gajah Putih untuknya.
Sementara itu, rekan satu timnya di Persib, Taufik, juga memiliki keinginan yang sama untuk meninggalkan Indonesia. Namun, meski memiliki ketertarikan merumput di negeri orang, untuk sementara dia masih ingin bertahan bersama Maung Bandung. Hal itu dilakukannya untuk menghormati kontrak kerjanya bersama Persib, seperti yang sudah disepakati pada awal musim.
Sebagai sahabat karib Andik Vermansyah yang sedang merumput bersama Selangor FA, Malaysia, Taufiq mengaku belum ada ajakan dari temannya itu. Mungkin karena status dirinya, masih sebagai pemain Persib dan belum ada peluang juga di negeri jiran.
"Andik belum sempat juga mengajak ke Malaysia. Jika ada kesempatan tidak menutup kemungkinan untuk mencoba bermain di luar," ucap Taufik seperti dilansir laman resmi klub, Selasa (23/6).
Seperti diketahui, AFC telah memastikan pemain dari negara yang disanksi masih bisa bermain untuk klub di luar negara tersebut. Padahal, sebelumnya, sempat terdengar kabar pemain Indonesia tidak dapat bermain di luar negeri.
Namun, jika melihat histori sanksi FIFA, hanya klub dan timnas dari negara terkena sanksi yang dilarang berkompetisi pada turnamen internasional di bawah naungan FIFA, bukan pemainnya.