REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Wantimpres) tidak memberi pertimbangan kepada Presiden Joko Widodo, terkait kemelut antara Kemenpora dan PSSI yang berujung pada sanksi FIFA. Kecuali meminta bola dilepaskan dari judi.
"Sebenarnya begini, dalam masalah bola, kita (Wantimpres) tidak memberi pandangan apa-apa, baik kepada Presiden maupun Menpora menyangkut bola," kata Anggota Wantimpres KH Hasyim Muzadi di sela kunjungan kerja ke Mesir yang berakhir, Selasa (23/6).
Hanya saja, katanya, secara umum memang bola harus dilepaskan dari persoalan judi. "Nah, melepaskan bola dari judi tersebut bagaimana wujudnya, itu di luar dari wewenang Wantimpres," katanya.
Tapi pada prinsipnya, supaya PSSI itu harus dibebaskan dari perjudian. Karena di FIFA sendiripun sekarang diusut karena perjudian. "Kenapa di Indonesia tidak melakukan hal yang sama," ucapnya.
Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) itu menengarai adanya praktek perjudian dilakukan oleh kalangan pengurus PSSI. "Praktek judi itu merusak jiwa persepakbolaan. Kalau berjudi itu penonton, masih masuk akal, tapi kalau berjudi itu adalah pengurus PSSI sendiri, kan jadi kacau," ujarnya.