Ustaz Faisal: Menikmati Berpuasa Sejak Tujuh Tahun

Rep: c28/ Red: Agung Sasongko

Selasa 23 Jun 2015 17:04 WIB

hafidz tunanetra sedang menyetor hafalan alquran Foto: dok.daarul quran hafidz tunanetra sedang menyetor hafalan alquran

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG -- Ustaz Muhammad Faisal (37) pria asal Semingkir, Randudoangkal, Pemalang mengatakan, seluruh umat Muslim pasti sangat merindukan hadirnya bulan Ramadan. “Ramadan ini bulan penuh berkah, dimana setiap Muslim fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan).” Kata Faisal yang penyandang tunanetra ini.

Ia pun merasakan kenikmatan yang luar bisa. Utamanya, mendapat kekhusyukan dalam beribadah kepada Allah SWT. Faisal yang memulai puasa sejak usia tujuh tahun ini memahami pahala di bulan suci berbeda dengan bulan biasa. Karena itu, ia memiliki target. Seperti memantapkan bacaan Alquran dan dipermudah mengajari anak didiknya belajar Alquran.

Faisal nampak penuh semangat menjalani kehidupanya yang tunanetra ini, dengan kondisi yang dia alami, Faisal selalu bersikap tegar. ia meyakini apa yang Allah berikan kepadanya sudah kehendak-Nya yang terbaik. “Saya selalu khsznudzan kepada Allah. Allah memberi ujian semacam ini berarti Allah bener-benar sayang dengan hambanya.” Ujarnya.

Menurut Faisal, Allah ingin selalu hambanya beribadah baik suka maupun duka. “Dan saya percaya Allah akan memberikan yang terbaik di akhirat nanti. Cobaan yang saya hadapi agar saya dapat melalui ridha-Nya,” Tambahnya.

Kendati demikian, dengan kondisinya tersebut, Faisal sudah hafal beberapa Juz dan metode qiraati dari jilid satu sampai enam. Sehingga Ia dapat mengajar Alquran dan Iqra kepada anak-anak di kampungya.

“Saat berjalan menghafal Alquran, kondisi saya sudah tak bisa melihat, sekitar 13 tahun yang lalu. tapi saya tidak putus asa untuk tetap mengajar cara membaca Alquran. Murid umur 9 sampai 12 agar dapat membaca Alquran dengan baik dan benar, dan untuk anak-anak dengan metode qiroati dari jilid 1-6.” Jelasnya.

Kendati demikian, Faisal mengaku masih terus semangat untuk menghafal Alquran. Pasalnya Alquran tersebut lentera akhirat. Kata Faisal, tidak ingin gelap di dunia dan di akhirat. Faisal meyakini dengan Menghafal alquran dan mengamalkan isi Quran, Allah swt. akan memberi lentara di akhirat kelak.

Baginya, Alquran merupakan salah satu obat hati.  “Ibu dan keluarga lah yang memberikan motivasi kepada saya. Untuk menanatap kehidupan ini dengan optimis. Sehingga saya mendapat kemudahan dalam menghafal dan mengajar Alquran” Ujarnya.

Selesai Ramadan kali ini, kata Faisal, juga  ingin kembali sekolah di SLB Pemalang. “Di sana selain sekolah, juga berencana mengajar ngaji kepada murid-murid Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pemalang.”ujarnya.

Faisal mengatakan, dengan sekolahnya di SLB, agar dapat mandiri dan meringankan beban orantua yang sudah lansia. “Bergaul dengan teman-temanya. semoga Allah selalu meridloi setiap langkah saya” harapnya.

Dengan kondisinya seperti ini, Faisal selalu bersyukur terhadap orang-orang di sekelilingnya, kata Faisal, orang di sekeliling tersebut selalu membantu dan berbuat baik kepadanya.

“Alhamdulillah, masyarakat sekeliling sering membantu, apalagi saat saya hendak pergi ke masjid. Masjid di sini menyebrang jalan besar. Kalau tidak ada adik saya (untung Mu’min) yang mengantar ke masjid. ya anak-anak yang ada di depan rumah atau murid saya yang mengantar.” Kata Faisal.

Terpopuler