REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Presiden klub sepak bola Catania Antonio Pulvirenti dan enam orang lainnya ditahan pada Selasa dengan dugaan melakukan pengaturan-pengaturan pertandingan pada tahun ini untuk mencegah klub terdegradasi dari Serie B.
Mereka yang ditahan termasuka Pulvirenti, yang juga memiliki lusinan supermarket dan maskapai penerbangan, dituding melakukan penipuan olahraga dan pengaturan pertandingan, demikian pernyataan polisi Catania.
Pulvirenti, melalui pengacaranya Giovanni Grasso, mengatakan dirinya "tentu saja dapat membuktikan bahwa dirinya tidak terlibat," menurut laman Corriere della Sera.
Dua belas orang lainnya, termasuk lima pemain dan pemilik klub rival di Messina, sedang diperiksa dengan tuduhan manipulasi pada setidaknya lima pertandingan yang dihelat pada 2015, kata polisi dan jaksa penuntut kepada para pewarta.
"Pembayaran khas kepada para pemain lawan untuk melepaskan pertandingan berjumlah 10 ribu euro," kata petugas polisi Antonella Paglialunga. Polisi menggunakan penyadap dan bukti video pada penyelidikan ini, ucapnya.
Skandal pengaturan pertandingan terkini Italia ini terjadi hanya sebulan setelah 50 orang, termasuk mafia Kalabria, ditahan dengan tuduhan mengatur sejumlah pertandingan di divisi ketiga negara itu dan di liga semi pro.
Pada kasus itu, para jaksa penuntut mencurigai 29 pertandingan Lega Pro dan Serie D dari musim 2014/2015.
Catania terdegradasi dari Serie semusim sebelumnya, finis di peringkat ke-15 di Serie B pada 2014/2015, hanya unggul tiga angka di atas zona playoff degradasi. Tim Sisilia itu sebelumnya promosi dari Serie B pada 2005/2006.