REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Kementerian Luar Negeri Rwanda mengecam penangkapan kepala badan intelijen Rwanda, Karenzi Karake, Selasa (23/6).
Kepolisian Inggris menangkap Karake berdasarkan perintah dari Spanyol. Penangkapan itu berhubungan dengan dugaan keterlibatan Karake dalam pemusnahan manusia pada 1994.
"Perilaku negara Barat itu, yang merendahkan Afrika, sama sekali tidak bisa diterima," kata Menteri Luar Negeri Rwanda Louise Mushikiwabo dalam Twitternya, Selasa 923/6).
Menteri Kehakiman Rwanda Johnston Busingye, dikutip dari surat kabar New Times, mengaku sedang meminta penjelasan dari pihak berwenang di Inggris. Menurut New Times, Karake sedang menjalankan tugas di London selama satu pekan.
Dalam laporan BBC, pemerintahan Rwanda mengaku bingung atas penangkapan tersebut karena Karake sudah pernah beberapa kali mengunjungi Inggris sejak pemerintah Spanyol menjadikan dia sebagai buron.
Spanyol menuduh tokoh tersebut telibat dalam sejumlah kejahatan perang dan pemusnahan. Kepolisian mengatakan pria berusia 54 tahun itu ditangkap di bandar udara Heathrow pada Sabtu p dan dijadwalkan hadir dalam persidangan di London pada Kamis.