REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada, Stephen Harper mengukir sejarah berbeda pertama kalinya di negara tersebut. Harper menggelar acara buka puasa bersama dengan mengundang para pemimpin dan pejabat Muslim di kediamannya di 24 Sussex.
Dalam pidatonya Senin malam (Selasa) tersebut, Harper mengatakan rumahnya adalah milik seluruh warga negara Kanada. Dia berharap semua orang bisa mendapatkan berkah Ramadhan.
Menurut kepercayaanya, mengundang orang untuk berbuka puasa akan membawa kebaikan pada diri sendiri.
Hubungan pemerintah konservatif di Kanada dengan komunitas Muslim sempat merenggang dengan banyaknya isu, seperti larangan pemakaian burka atau cadar wajah pada setiap acara-acara seremonial publik. Harper juga pernah dikritik karena lebih fokus pada unsur-unsur radikal Islam, ketimbang menjangkau Muslim secara baik-baik. Namun, dalam pidatonya kali itu, Harper tampaknya sedikit melunak.
"Seperti orang lain pada umumnya, banyak umat Muslim datang ke Kanada untuk mencari kebebasan, kesempatan, dan toleransi. Pada akhirnya, rumah ini adalah milik seluruh warga negara Kanada. Saya berharap, semua masyarakat Kanada, terutama teman-teman Muslim kami dapat berbagi keberkahannya malam ini," ujar Harper, dilansir dari the Star, Rabu (24/6).
Kantor Perdana Menteri Kanada sengaja tak merilis daftar orang yang hadir ke publik. Namun, di antara mereka yang datang ke acara buka puasa bersama itu adalah Senator Salma Ataullahjan. Dia adalah seorang Muslim Sunni.