REPUBLIKA.CO.ID, CILE -- Badan Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) terpaksa menggunakan dana cadangan sebesar 10 juta dolar AS untuk menambal biaya penyelenggaraan Copa Amerika 2015. Dana cadangan ini kemungkinan digunakan menyusul terjadinya masalah pada cashflow penyelenggara yang terjadi akibat kasus korupsi dan suap FIFA.
Bendahara Badan Daerah CONMEBOL, Carlos Chave, mengatakan kepada Associated Press dana cadangan mungkin diperlukan untuk membayar biaya penyelenggaraan Copa America yang kini sedang berlangsung. "(Dana tersebut) akan membuat kita sedikit bernapas lega selama beberapa hari ke dpan," ujar Chavez, dilansir dari ESPN, Rabu (24/6).
Chavez juga mengatakan bahwa sponsor seperti Coca-Cola telah diminta untuk membayar langsung ke CONMEBOL. Selain itu, perusahaan Datisa memiliki hak untuk turnamen, hanya membayar sebesar 35 juta dolar AS dari utangnya sebesar 80 juta dolar AS kepada CONMEBOL.
Dia mengatakan rekening bank perusahaan Datisa ini dibekukan oleh Departemen Kehakiman AS untuk. investigasi korupsi. "Para sponsor yang memiliki kontrak dengan Datisa belum membayar semua," kata Chavez.
Oleh karena itu membayar langsung adalah suatu kemungkinan yang bisa dilakukan. Kendati demikian, pemegang hak lantas tidak bisa dicurigai karena tidak jelas apakah sponsor bisa melakukan hal ini.
Chavez juga mengatakan CONMEBOL setidaknya membutuhkan 20 juta dolar AS untuk membayar hadiah uang dan biaya lainnya untuk sisa turnamen. Datisa adalah perusahaan disatukan oleh Argentina dan badan eksekutif olahraga Brasil.
Perusahaan ini memiliki hak untuk turnamen Copa America dan pemiliknya berada di tengah skandal suap sebesar 110 juta dolar AS dalam proses diekstradisi ke Amerika Serikat.