Rabu 24 Jun 2015 15:04 WIB

JK: Menteri Dikritik Boleh, Tapi Jangan Diganggu

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Presiden RI Joko Widodo (kanan) dan wakil presiden RI Jusuf Kalla (kiri)
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Presiden RI Joko Widodo (kanan) dan wakil presiden RI Jusuf Kalla (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla setuju dengan sikap Presiden Joko Widodo yang meminta semua pihak untuk tidak mengganggu para menteri kabinet kerja. Hal tersebut terkait dengan adanya isu reshuffle yang semakin berhembus kencang.

JK mengatakan memang menteri yang sedang bekerja tidak boleh diganggu, namun menurutnya para menteri tetap boleh dikritik jika kinerjanya kurang baik.

"Sejak apapun itu tidak boleh diganggu. Dikritik boleh, tapi jangan diganggu," kata JK di JCC, Jakarta, Rabu (24/6).

Ia pun meminta agar masyarakat sabar untuk menunggu keputusan Presiden terkait perombakan kabinet ini. "Ya tunggu saja. Kepingin amat dengar reshuffle. Belum lah sabar-sabar saja," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar isu reshuffle tidak mengganggu kinerja para menteri. "Jangan ganggu menteri yang baru bekerja," kata Jokowi, Selasa (23/6).

Ia mengatakan, hanya dirinyalah yang mengetahui terkait penilaian kinerja para menteri. Sebelumnya, para menteri kabinet kerja juga telah menyerahkan laporan kinerjanya pada Jokowi.

Selain itu, mereka juga menyerahkan laporan rencana program kerjanya selama enam bulan ke depan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement