REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Maskapai berbiaya murah (LCC) Citilink yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia menargetkan dapat menguasai 30 persen pangsa pasar penerbangan di tanah air dari saat ini yang baru mencapai 13 persen.
"Ya itu target dan keinginan kita (30 persen). Isnya Allah bisa tercapai dengan kerja keras seruluh komponen yang ada," kata Dirut/CEO Citilink Albert Burhan didampingi Direktur Komersial Citilink Hans Nugraha di Surabaya, Jatim, Rabu malam.
Ia menuturkan bahwa armada pesawat Airbus A-320 yang dioperasikan Citilink kini berjumlah 35 pesawat, melayani 190 kali penerbangan setiap hari baik rute domestik maupun regional. Di mana tahun 2014 mampu mengangkut 7,6 juta penumpang.
"Sejumlah 7,6 juta penumpang itu ambil pangsa pasar 13 persen penerbangan nasional. Tahun 2015 ini kita target 1,5 kali peningkatannya yaitu mampu angkut 11,2 juta penumpang," ucapnya.
Untuk mencapai target penguasaan pasar penerbangan nasional 30 persen, maskapai "pelat merah" ini secara bertahap akan mendatangkan armada pesawat baru Airbus A-320. "Tahun ini kita datangkan lima pesawat baru lagi dan tahun depan delapan unit," ujarnya.
Selain penambahan armada, Albert juga mengemukakan strategi lain. Yaitu pelayanan dan manajemen ketepatan waktu "on time", keamanan dan kenyamanan. "Semua itu diakui oleh pengguna jasa penerbangan menjadi keunggulan Citilink," tambahnya.
Mengenai layanan arus mudik dan balik Lebaran 2015, Albert mengemukakan bahwa dua pekan pertama puasa Ramadhan merupakan masa paceklik "low season", tetapi dua pekan jelang Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah mendatang merupakan saat puncak. Seluruh maskapai penerbangan melakukan tambahan frekuensi penerbangan.
"Puncak arus mudik Sabtu dan Minggu (11-12/6) hingga arus balik 'H+7' (26/6), nyaris seluruh kursi tersedia di kami sudah habis. Paling banyak rute penerbangan dari dan ke beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatera," tuturnya.
Selain rute terjadwal nasional dan regional, Citilink juga melayani "charter" untuk penerbangan ke Timur Tengah (umrah) sejak Januari lalu melalui Surabaya dan Jakarta. Selanjutnya juga "charter" dari tujuh kota di Tiongkok pada Agustus mendatang.
"Penerbangan dari tujuh kota di Tiongkok tersebut murni angkut wisatawan setempat melancong ke berbagai daerah tujuan wisata di Tanah Air," ujarnya.