Kamis 25 Jun 2015 12:47 WIB

'Tak Bijak Larang Orang Ngaji Pakai Pengeras Suara'

Pengeras Suara Masjid (ilustrasi).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pengeras Suara Masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Abdurrahman Marasabesi meminta mengaji menggunakan pengeras suara jangan dilarang. Terutama di daerah yang mayoritas warganya beragama Islam.

"Melarang sesuatu yang tidak ada dasar hukumnya untuk dilarang, khususnya yang terkait dengan agama, seperti mengaji menggunakan pengeras suara, jelas tidak bijak," katanya di Ternate, Kamis (25/6).

Pernyataan itu disampaikannya guna menanggapi adanya usul untuk melarang mengaji menggunakan pengeras suara.

Kalau alasan melarang mengaji menggunakan pengeras suara karena mengganggu ketenangan warga tertentu, menurut dia, alasan itu perlu dicermati dan tidak bisa serta merta dijadikan pembenar. Karena bisa jadi hanya justru ada motivasi tertentu.

Rektor mengakui, kalau orang yang mengaji menggunakan pengeras suara, bacaannya tidak benar dan suaranya pun kacau balau, memang tidak baik. Untuk itu orang yang mengaji menggunakan pengeras suara harus yang paham tata cara membaca Alquran. "Dan suaranya juga harus bagus," ucap dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement